Tugas Akhir DIII
Gambaran Kualitas Briket Dari Limbah Penyulingan Nilam Dan Limbah Kakao
Tingginya jumlah limbah pertanian seperti limbah penyulingan nilam dan
kulit kakao di Desa Tumonga, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju,
memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak mencemari lingkungan.
Pemanfaatan limbah pertanian sebagai energi alternatif menjadi solusi penting
dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil serta menanggulangi
permasalahan lingkungan di Desa Tumonga akibat limbah nilam dan limbah kakao
melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas briket yang
terbuat dari limbah penyulingan nilam dan limbah kulit kakao. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan tiga variasi komposisi bahan, yaitu 20%
limbah nilam : 80% limbah kakao, 50% : 50%, dan 80% : 20%. Parameter yang
dianalisis meliputi densitas, kadar air, kadar zat volatil, laju pembakaran, dan nilai
kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan komposisi 20% nilam :
80% kakao memiliki densitas tertinggi sebesar 0,85 g/cm³ dan nilai kalor tertinggi
yaitu 1.396 kcal/g. Namun, kadar air tertinggi juga ditemukan pada komposisi ini,
yaitu sebesar 14%, yang melebihi standar SNI ≤ 8%. Kadar zat volatil pada semua
variasi melebihi standar (10–17%), dengan nilai tertinggi 32,89%. Laju
pembakaran tertinggi terdapat pada komposisi 50% nilam : 50% kakao sebesar 0,18
g/menit. Nilai kalor semua briket masih berada di bawah standar SNI >6.500 kcal/g.
Meskipun belum memenuhi seluruh standar mutu, hasil penelitian menunjukkan
bahwa limbah nilam dan kakao berpotensi sebagai bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan jika dilakukan pengembangan lebih lanjut
| 2025.ARD.SN.12 | 2025.ARD.SN.12 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (2025.SN.12) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain