Tugas Akhir DIII
Efektivitas Vas Bunga dengan Atraktan Fermentasi Air Cucian Beras Sebagai Alat Perangkap Nyamuk Dewasa Studi Kasus di BTN Grand City Bambu Kecamatan Mamuju Tahun 2025
Nyamuk merupakan vektor utama dalam penularan penyakit seperti demam
berdarah dengue (DBD), malaria, dan filariasis. Pengendalian nyamuk secara
ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap
insektisida kimia. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pemanfaatan vas
bunga dengan atraktan fermentasi air cucian beras sebagai perangkap nyamuk
dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas vas bunga yang
terbuat dari botol bekas dan atraktan fermentasi air cucian beras dan kombinasi
fermentasi air cucian beras dengan ragi tape dalam menangkap nyamuk dewasa di
BTN Grand City Bambu, Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat pada
Februari–Mei 2025. Penelitian eksperimen dilakukan di 20 rumah dengan 60 vas
bunga. Vas bunga diisi tiga jenis perlakuan yaitu: air sumur bor (kontrol), fermentasi
air cucian beras dan fermentasi air cucian beras dan ragi tape. Vas bunga tersebut
dipasang selama 7 hari kemudian diperiksa. Dari hasil pengamatan menunjukkan
bahwa vas bunga kontrol tidak menangkap nyamuk (0% dari 20 vas bunga), vas
bunga dengan atraktan fermentasi air cucian beras terdapat (30% dari 20 vas bunga)
yang positif terdapat nyamuk dengan jumlah nyamuk yang terperangkap 17 ekor,
dan vas bunga dengan tambahan ragi terdapat (100% dari 20 vas bunga) positif
terdapat nyamuk dengan jumlah nyamuk yang terperangkap 124 ekor. Temuan ini
menunjukkan vas bunga dengan atraktan fermentasi air cucian beras dan ragi tape
terbukti efektif sebagai perangkap nyamuk dewasa, sehingga dapat menjadi strategi
baru pengendalian vektor di tingkat rumah tangga
| 2025.MAS.SN.09 | 2025.MAS.SN.09 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (2025.SN.12) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain