Tugas Akhir DIII
GAMBARAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA BADUTA DENGAN RIWAYAT BBLR DI KABUPATEN MAMUJU
GAMBARAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA BADUTA DENGAN
RIWAYAT BBLR DI KABUPATEN MAMUJU
Supratti1, Iqra2
Keperawatan1, Poltekkes Kemenkes Mamuju2
ABSTRAK
Pendahuluan: Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan pertumbuhan
dan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Baduta atau anak usia 0 - 24 bulan adalah
periode emas bayi (periode golden age) yang merupakan suatu masa dimana otak bayi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, karena pada masa ini otak pada bayi berfungsi dengan baik hingga
dapat menyerap informasi sampai 100% yang mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya. Anak dengan riwayat BBLR memiliki risiko mengalami gangguan
tumbuh kembang sampai dengan usia 2 tahun dan berisiko mengalami gangguan perkembangan pada
5 tahun pertama kehidupannya khususnya pada aspek motorik terutama jika tidak diimbangi dengan
pemberian stimulasi yang baik. Oleh karena itu, melakukan deteksi dini adanya gangguan
perkembangan kemampuan motorik harus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan khususnya
pada usia Baduta sehingga dapat dilakukan penanganan yang sesuai.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perkembangan kemampuan motorik Baduta dengan riwayat
BBLR di Kabupaten Mamuju.
Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan metode pendekatan Cross Sectional Study dimana
peneliti melihat gambaran perkembangan kemampuan motorik pada Baduta dengan riwayat BBLR
yang dilakukan pada satu waktu pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Baduta
dengan riwayat BBLR di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju. Sampel dalam penelitian ini
adalah Baduta yang memiliki riwayat kelahiran dengan BBLR yang bertempat tinggal di Kecamatan
Mamuju Kabupaten Mamuju. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling dengan pendekatan accidental sampling
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa 17 orang anak dengan riwayat BBLR mampu melakukan motoric
kasar dengan baik yaitu sebesar 60,7% sedangkan 39,3% sisanya tidak mampu melakukan motorik
kasar dan 23 nak dengan riwayat BBLR mampu melakukan motoric halus yaitu sebesar 82,1% dan 5
orang anak tidak mampu melakukan motoric halus sebesar 17,9%
Kesimpulan: Gambaran perkembangan motoric kasar di kecamatan Mamuju dengan baduta adalah
60,37% dapat melakukan gerakan motoric kasar dengan baik. Gambaran perkembangan motoric halus
di Kecamatan Mamuju dengan Baduta riwayat BBLR adalah 82, 1% mampu melakukan gerakan
motoric halus dengan baik
2019.SUP. | 2019.SUP.034.Kp | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (Rak 8) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain