Tugas Akhir DIII
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DISUSUN: BAHARUDDIN PO.76.3.03.17.1.004
ABSTRAK
Politeknik Kesehatan Mamuju
Diploma III Sanitasi
Karya Tulis Ilmiah,Agustus 2020
BAHARUDDIN
PO.76.3.03.17.1.004
“HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADAIAN ISPA
PADA BALITA”
Pembimbing I : Hj. Zrimurti Mappau S.Si, M.Kes
Pembimbing II : Haeranah Ahmad, SKM., MKM
X + 33 Halaman+ 2 Tabel + 1 Gambar + 6 Lampiran + Daftar Pustaka 8 (2010-
2020)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang diakibatkan
adanya infeksi pada sistem pernafasan. Penyebab terjadinya ISPA adalah bakteri,
virus, jamur dan rickettsia. ISPA merupakan penyebab utama Morbiditas dan
Mortalitas penyakit menular di Indonesia angka mortaliatas ISPA mencapai 4,25
juta setiap tahunya. Salah satu paktor yang mempengaruhi penyakit ISPA adalah
kondisi fisik rumah seperti ventilasi, suhu, kelembapan, dan kepadatan hunian.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kondisi fisik rumah
dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian yang digunakan yaitu dengan
menggunakan penelitian jenis literature review dengan membandingkan 6 jurnal
penelitian yang publikasinya kurun waktu 10 tahun dari tahun 2010-2020 yang
diseleksi dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi yang bersumber dari
database google scholar.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menganalisis 6 jurnal maka diperoleh
hasil bahwa 2 jurnal yang menunjukkan ada hubungan antara suhu dengan
kejadian ispa pada balita dan 2 Jurnal yang menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan, sedangkan terdapat 2 jurnal yang menunjukkan ada hubungan
antara kelembababan dan 1 jurnal yang menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifika, 2 jurnal yang menunjukkan ada hubungan antara kondisi ventilasi
dengan kejadian ISPA pada balita dan 3 jurnal yang menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan, dan 2 jurnal yang menunjukkan ada hubungan antara
kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balit dan 3 jurnal yang
menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. dalam penelitian ini adalah
kondisi fisik lingkungan yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian
ISPA pada balita adalah semua variabel diperiksa yaitu suhu, kelembapan, kondisi
ventilasi dan kepadatan hunian. Saran dalam penelitian ini agar masyarakat dan
dinas terkait lebih memperhatiakan kondisi fisik rumah sehingga sirkulasi
pertukaran udara dapat beroperasi dengan baik.
H.03.2020.KTI.004 | 2020.BAH.KTI.004.014 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (Rak 09 kL) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain