Tugas Akhir DIII
HUBUNGAN KEPADATAN HUNIAN KAMAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN MTS RAUDHATUT THOLIBIN TOHRI
SUKMAWATI
PO.763.032.01.012
“HUBUNGAN KEPADATAN HUNIAN KAMAR DAN PERSONAL HYGIENE
DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI DI PONDOK
PESANTREN MTS RAUDHATUT THOLIBIN TOHRI”.
Pembimbing I : Haeranah Ahmad, SKM.MKM
Pembimbing II : Fahrul islam, SKM.MKM
Xii + 51 Halaman + 24 Tabel + 1 Gambar + 5 Lampiran + Daftar Pustaka 49 (2011-
2023)
Scabies merupakan penyakit infeksi emerging/re-emerging dengan total
jumlah kasus 100-300 juta tiap tahunnya diseluruh dunia. pravelensi penyakit
scabies di Indonesia berkisar 5,6 – 12,9% dan scabies menduduki urutan ketiga
dari 12 penyakit kulit tersering. Scabies memiliki Resiko penularan meningkat
pada Negara dengan iklim tropis, kondisi sosial ekonomi rendah, serta
permukiman padat penduduk. Kondisi Pondok Pesantren yang padat serta personal
hygiene yang masih kurang serta terdapat santri yang mengalami penyakit scabies
dengan jumlah 42 orang santri. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan kepadatan hunian kamar dan personal hygiene dengan kejadian penyakit
scabies pada santri di Pondok Pesantren Mts Raudhatut Tholibin Tohri.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan desain
studi cross sectional. tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan tekhnik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi di lapangan dan wawancara menggunakan
kuesioner terhadap 109 responden. Data dianalisa secara statistic dengan
menggunakan chi-square test pada aplikasi SPSS.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebersihan kulit (p-value= 0,001),
kebersihan kuku tangan dan kaki (p-value= 0,001), kebersihan pakaian (p-value=
0,001), kebersihan alat shalat (p-value = 0,328), kebersihan kasur (p-value= 0,001),
kebersihan bantal (p-value= 0,001), kebersihan seprei (p-value= 0,001),
kebersihan handuk (p-value= 0,001), dan kepadatan hunian kamar pada
keseluruhan kamar santri dan putri tidak memenuhi syarat.
Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan bermakna antara
kebersihan kulit, kebersihan tangan kuku dan kaki, kebersihan pakaian, kebersihan
kasur, kebersihan bantal, kebersihan seprei, kebersihan handuk dengan kejadian
scabies. Tidak ada hubungan bermakna antara kebersihan alat shalat dengan
penyakit scabies.
Saran pengurus pondok pesantren sebaiknya kamar hunian untuk santri
disesuaikan dengan jumlah kapasitas santri yang tinggal di kamar tersebut,
sedangkan saran bagi santri yaitu agar memperbaiki perilaku kebersihan diri, serta
untuk instansi kesehatan diharapkan peran serta dari puskesmas setempat seperti
mengadakan penyuluhan dan pengobatan terhadap penyakit scabies
2023.SUK.KL.14 | 2023.SUK.KL.14 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (Rak KTI.KL.2023) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain