Tugas Akhir DIII
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN FRAKTUR DENGAN DIAGNOSA NYERI DI RUANG PERAWATAN MELATI RSUD KABUPATEN MAMUJU
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN FRAKTUR DENGAN
DIAGNOSA NYERI DI RUANG PERAWATAN
RSUD KABUPATEN MAMUJU
Juliati 1, Edi Purnomo 2, Masnaeni Ahmad 3.
1
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
2,3 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang
umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Sjamsuhidayat, dan Jong 2011). Penyebab fraktur
terbanyak adalah karena kecelakaan lalu lintas, menurut WHO angka kematian setiap tahunnya
semakin meningkat. Insiden fraktur terbanyak adalah ekstremitas bawah sekitar 46,2% dari insiden
kecelakaan yang terjadi (Abdullah, 2010). Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan melakukan Asuhan
Keperawatan pada klien fraktur dengan diagnosa nyeri.
Rangcangan penelitian yang digunakan adalah studi kasus, Subyek yang digunakan
adalah individu berjumlah 2 orang dengan kasus fraktur. Penelitian dilakukan di ruang Perawatan
Melati RSUD Kabupaten Mamuju pada tanggal 08-10 Mei 2019. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara dan observasi. Alat atau instrumen pengumpulan data mengggunakan
format Asuhan Keperawatan dari mulai pengkajian sampai evaluasi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan dari penelitian adalah berdasarkan data pengkajian pada klien 1 mengeluh
nyeri pada kaki kiri bekas operasi, yang dirasakan seperti teriris-iris dengan skala nyeri 6 (sedang),
yang dirasakan hilang timbul dengan lama keluhan 2-4 menit, Ekspresi wajah klien tampak
meringis, klien tampak gelisah dan tampak balutan post op pada kaki kiri. Pada klien 2 mengeluh
nyeri pada kaki kanan bekas operasi, nyeri yang dirasakan seperti teriris-iris dengan skala nyeri 5
(sedang). yang dirasakan hilang timbul dengan lama keluhan 2-3 menit.. Ekspresi wajah klien
tampak meringis, klien tampak gelisah dan tampak balutan post op pada kaki kanan. Diagnosa
pada kedua klien sama yaitu Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi dibuktikan dengan
klien mengeluh nyeri , ekspresi wajah meringis dan gelisah. Intervensi keperawatan yang
dilakukan pada kedua klien sama yaitu kaji secara komprehensif terhadap nyeri termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan factor presipitasi, observasi reaksi
ketidaknyamanan secara nonverbal, observasi tanda-tanda vital, berikan posisi yang nyaman,
ajarkan terapi non farmakologi ( teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi), dan kolaborasi
pemberian analgesik. Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari didapat hasil evaluasi akhir
pada kedua klien yaitu mengalami perubahan yang baik ditandai dengan kedua klien sudah tidak
merasa nyeri.
Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu
seefektif mungkin sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan khususnya klien fraktur
dengan diagnosa nyeri.
A. 2019.JUL.Kp.16 | 2019.JUL.Kp.16 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (RAK KTI KP 2019) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain