Tugas Akhir DIII
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI PROSTATECTOMY DENGAN DIAGNOSA NYERI AKUT DI RSUD KABUPATEN MAMUJU
Muh Agung 1 , Iqra S 2 , Irma Muslimin 3 ,
1 Mahasisa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju,
2,3 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju
BPH (Benigna Prostat Hyperplasi) adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat yang
dapat menyebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan urine.manifestasi BPH dapat berupa
terganggunya aliran urin ,sulit buang air kecil(BAK),dan keadaan dimana ingin buang air kecil
namun pancaran urin lemah. Prostatektomi adalah prosedur operasi untuk mengangkat sebagian
atau seluruh kelenjar prostat akibat adanya penyakit kanker prostat atau BPH. Operasi ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, bergantung pada kondisi pasien, untuk kanker prostat biasanya
akan dilakukan prostatektomi radikal, sedangkan untuk BPH akan dilakukan prostatektomi
sederhana. Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerus akan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai keruskan
dari tindakan bedah, awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi (Hardhi A. , 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan Pemberian asuhan keperawatan pada pasien
BPH Post Operasi prostatektomi di RSUD Kabupaten Mamuju. Desain penelitian ialah penelitian
deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan secara komprehensip.
Hasil pengkajian dari catatan perkembangan selama 3 hari pada kedua pasien, menunjukkan
bahwa kedua pasien mengalami perubahan yang baik. Diagnosa keperawatan pada kedua pasien
yaitu nyeri akut b.d agen injuri fisik (prosedur operasi). Intervensi keperawatan pada kedua pasien
yaitu kaji karakteristik nyeri, observasi tanda-tanda vital, beri posisi yang nyaman, ajarkan dan
anjurkan tehnik relaksasi nafas dalam , kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri,
anjurkan pasien meningkatkan istirahat, pemberian obat yang tersedia,kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil. Implementasi keperawatan pada kedua
pasien post operasi prostatektomi dilakukan secara menyeluruh, tindakan keperawatan dilakukan
sesuai dengan perencanaan. Evaluasi pada kedua pasien post operasi prostatektomi , dari catatan
perkembangan selama 3 hari, kedua pasien mengalami perubahan yang baik ditandai dengan kedua
pasien mengalami penurunan skala setiap harinya.
Penulis berharap peneliti selanjutnya mampu mengembangkan penelitian ini dan
menggunakan atau memanfaatkan penelitian ini dalam memberikan asuhan keperawatan
khususnya pada kasus benigna prostat hyperplasia dengan kondisi post operasi prostatektomi
dengan gangguan nyeri akut.
A. 2019.MUH.Kp.17 | 2019.MUH.Kp.17 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (RAK KTI KP 2019) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain