Tugas Akhir DIII
UJI KANDUNGAN PROTEIN PADA TEPUNG TEMPE TERMODIFIKASI SEBAGAI BAHAN PANGAN SETENGAH JADI TINGGI PROTEIN
KURNIA DWI OKTAVIA. “Uji Kandungan Protein pada Tepung Tempe
Termodifikasi sebagai Bahan Pangan Setengah Jadi Tinggi Protein”. (dibimbing
oleh Firdaus Syafii, S.Si., M.Si dan Hapzah, S.KM., M.Kes) (xii + 31 halaman +
3 tabel + 7 gambar + 4 lampiran)
Asupan makan khususnya asupan protein merupakan salah satu faktor
langsung penyebab masalah stunting karena protein merupakan zat gizi makro
yang berperan penting dalam proses perkembangan, pertumbuhan dan berperan
memperbaiki jaringan yang rusak. Dalam mengatasi masalah stunting karena
kekurangan asupan protein, maka perlu adanya makanan lokal yang
mengandung tinggi protein yang dapat menjadi alternatif dalam pemenuhan
kebutan protein.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein pada tepung
tempe termodifikasi sebagai bahan pangan setengah jadi tinggi protein.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan
pengukuran kandungan protein pada sampel tepung tempe kecambah kedelai
dan tepung tempe non-kecambah kedelai menggunakan metode kjeldhal
sebanyak 2 kali pengulangan. Hasil analisis kandungan protein pada tepung
tempe kecambah kedelai dan tepung tempe non kecambah dirata-ratakan dalam
bentuk tabel dan disajikan dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian yang dilakukan mengenai uji kandungan protein pada
tepung tempe termodifikasi sebagai bahan pangan setengah jadi tinggi protein
menggunakan metode kjeldhal yaitu kandungan protein pada tepung tempe
kecambah kedelai sebanyak 44,05% dan kandungan protein pada tepung tempe
non kecambah kedelai yaitu sebanyak 42,58%. Rerata kandungan protein pada
kedua sampel penelitian dalam kategori sangat baik karena melebihi standar
kandungan protein pada tempe. Hasil uji kandungan protein antara kedua sampel
penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein pada tepung tempe
kecambah kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan tepung tempe non
kecambah kedelai.
Disarankan penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian kandungan
protein pada kecambah kacang kedelai dan tempe kecambah kedelai agar dapat
diketahui perbandingan peningkatan kandungan proteinnya serta penelitian
selanjutnya disarankan agar memperhatikan faktor-faktor yang dapat merusak
dan meningkatkan protein yaitu suhu, kelembaban dan lama waktu fermentasi
sehingga kadar proteinnya lebih meningkat. Penelitian selanjutnya juga
diharapkan dapat memanfaatkan tepung tempe kecambah kedelai ini sebagai
bahan tambahan dalam pembuatan produk pangan yang memerlukan
kandungan protein yang tinggi.
2024.KUR.Gz.07 | 2024.KUR.Gz.07 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (Rak KTI.Gz.2024) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain