Tugas Akhir DIII
GAMBARAN FAKTOR RESIKO STUNTING PADA BALITA DI SULAWESI BARAT (ANALISIS DATA SSGI TAHUN 2022)
HAJRIANI “Gambaran Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Balita di
Sulawesi Barat (Analisis Data SSGI Tahun 2022)” (dibimbing oleh Hasmar
Fajriana dan Najdah) (xiii + 57 + 15 Tabel + 3 Gambar)
Stunting merupakan keadaan dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang pendek yang tidak sesuai dengan umurnya. Penyebab
langsung kejadian stunting adalah kurangnya asupan gizi dan adanya
penyakit infeksi. Faktor penyebab yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu
penyakit diare, ISPA, pneumonia, TB paru, campak, kecacingan, riwayat
imunisasi dan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran faktor resiko kejadian stunting pada balita di
Sulawesi Barat berdasarkan analisis data SSGI tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Variabel terikat
penelitian ini adalah kejadian stunting dan variabel bebas adalah penyakit
diare, ISPA, pneumonia TB paru, campak, kecacingan, imunisasi dan
pelayanan kesehatan. Sampel penelitian ini adalah balita yang berada di
Sulawesi Barat yang terdaftar dalam data SSGI tahun 2022 sejumlah 4.052
balita. Data faktor resiko kejadian stunting diperoleh melalui data SSGI
tahun 2022, data diolah menggunakan aplikasi SPSS kemudian di sajikan
dalam bentuk tabel dan dinarasikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting di Sulawesi
Barat yang paling tinggi tidak stunting sebanyak 65,0% dan stunting 35,0%.
Balita diare 60,5% tidak stunting dan 39.5% stunting. Balita ISPA 60,6%
tidak stunting dan 39,4% stunting. Balita pneumonia 49,4% tidak stunting
dan 50,6% stunting. Balita campak 62,3% tidak stunting dan 37,7%
stunting. Balita kecacingan 55,2% tidak stunting dan 44,8% stunting. Balita
TB paru 68,9% tidak stunting dan 31,1% stunting. Melakukan imunisasi
dasar 62,9% tidak dan 37,1% stunting. Imunisasi rutin lengkap sebanyak
60,2% tidak stunting dan 39,8% stunting. Pelayanan kesehatan, balita yang
melakukan lebih banyak stunting, balita tidak melakukan banyak yang tidak
stunting.
Kesimpulan pada penelitian ini dari enam penyakit infeksi lima di
antaranya tidak menggambarkan faktor resiko kejadian stunting dan
penyakit yang menggambarkan faktor resiko kejadian stunting yaitu
penyakit pneumonia. Mendapatkan imunisasi dan penamfaatan pelayanan
kesehatan tidak menggambarkan faktor resiko kejadian stunting.
Disarankan untuk meningkatkan derajat kesehaatan agar tidak
mudah terserang penyekit, dan melangkapi status imunisasi pada balita
agar meningkatkan ketahanan tubuh
2024.HAJ.Gz.34 | 2024.HAJ.Gz.34 | Perpustakaan Direktorat Poltekkes Mamuju (Rak KTI.Gz.2024) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain